Selasa, 22 Mei 2012

Kepribadian


KEPRIBADIAN
A.PENDAHULUAN
Kepribadian (personality) merupakan suatu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran kajian atau temuan – temuan (hasil praktek penanganan kasus) para ahli. Objek kajian kepribadian adalah “ Human Behaveor”, perilaku manusia yang pembahasannya terkait dengan apa,mengapa,dan bagaimana perilaku tersebut. Kepribadian dalam arti kata filsafat adalah sesuatu yang rasional (dapat berfikir,mempunyai daya penalaran) dan individual (merupakan kesatuan yang dapat berdiri sendiri, mempunnyai ciri khas). Kepribadian itu merupakan inti manusia (yaitu bila kita menjawab pertannyaan dalam falsafat “apakah manusia itu ?”) yang mengatur dan mengawasi perilaku secara tidak dapat dilihat oleh orang lain yang merupakan pennyebab utama segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia itu.[1] Untuk itu pada makalah kami akan membahas tentang apa itu kepribadian, teori – teori tentang kepribadian dan faktor yang mempengaruhi kepribadian.

B.RUMUSAN MASALAH
    1. Apa yang disebut kepribadian ?
    2. Bagaimana teori – teori dan tipe kepribadian itu ?
    3 .Apa saja faktor yang mempengaruhi kepribadian ?




C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Kepribadian
            Kepribadian dalam arti kata empiris  ialah jumlah perilaku yang dapat diamanati dan yang mempunyai ciri – ciri biologis,psikologis,sosiologis,dan moral yang khas baginya,yang dapat membedakannya dari kepribadianyang lain.Akan tetapi harus diingat bahwa jumlah perilaku atau jumlah sifat seseorang tidak sama dengan kepribadianya yang sebenarnya.Perilaku dan sifat hanya merupakan manifestasi kepribadian orang itu. Dengan mempelajari perilaku atau sifat – sifat kepribadian seseorang, maka kita dapat menyelami yang sebenarnya.
            Menurut Woodworth bahwa kepribadian merupakan “kualitas tingkah laku total individu”.Dashiell mengartikan sebagai “gambaran total tentang tingkah laku individu yang terorganisasi”. Derlaga Winstead dan Jones (2005) mengartikanya sebagai “sebagai sistem yang relatif stabil mengenai karakteristik individu yang bersifat internal, yang berkontribusi terhadap pikiran,perasaan,dan tingkah laku yang konsisten.
2. Teori – Teori Kepribadian dan Tipe Kepribadian
Diartikan sebagai model tentang kenyataan yang membantu kita untuk memahami, menjelaskan, dan mengontrol tentang kenyataan tersebut. Struktur kepribadian merupakan unsur-unsur atau komponen yang membentuk diri seseorang secara psikologis. Salah satu contoh struktur kepribadian yang paling tua gagasannya adalah menurut Sigmund Frued tokoh psikoanalisa. Berdasarkan beberapa penelitian pada klien yang mengalami masalah kejiwaan ia menyimpulkan bahwa diri manusia dalam membentuk kepribadianya terdiri atas 3 komponen utama yaitu Das es, das ich, das Uber Ich istilah lainnya id, ego, super ego. Untuk memudahkan pemahaman, sering menamakan kalau id artinya nafsu atau dorongan-dorongan kenikmatan yang harus dipuaskan, bersifat alamiah pada manusia. Ego sering saya analogikan sebagai kemampuan otak atau akal yang membimbing manusia untuk mencari jalan keluar terhadap masalah melalui penalarannya. Super Ego sering saya analogikan sebagai norma, aturan, agama, norma sosial.
Berikut sebagian teori – teori tentang kepribadian :
1.      Teori kepribadian psikoanalisa
Tokohnya adalah sigmund freud, freud membagi struktur kepribadian ke dalam tiga komponen yaitu :
a.ID
    Sistem asli (the true psychicreality ), bersifat subjektif (tidak mengenal dunia obyektif), yang terdiri dari intink – istink,dan gudangnya (reservoir) energi psikis yang di gunakan oleh ketiga sisitem kepribadian.
b. EGO
    Berkembang untuk memenuhi kebutuhan id yang terkait dengan duniya nyata. Memperoleh energi dari id. Mengetahui dunia subjektif dan objektif (dunia nyata).
c. SUPEREGO
    Komponen moral kepribadian, terdiri dari dua subsistem kata hati (yang menghukum tingkah laku yang salah) dan ego ideal (yang mengganjar tingkah laku yang baik).
2.      Teori Kepribadian Behavioristik
B. Skinner adalah salah satu tokoh aliran Behavioristik. Stdi kepribadian melihat pengujian yang sistematis dan pasti ada sejarah hidup atau pengalaman belajar latar genetik atau faktor bawaan yang khas dari individu. Menurut Skinner, individu adalah organisme yang memperoleh perebendaraan tingkah lakunya melalui belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat kedudukan dimana faktor – faktor lingkungan dan bawaan yang secara khas secara bersama – sama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang khas pula dari individu tersebut.
3.      Teori kepribadian Humanistik
Menurut Maslow sebagai toko Humanistik mengatakan bahwa bannyak tingkah laku manusia bisa diterangakan dengan memperhatikan tedensi individu untuk mencapai tujuan- tujuan personal yang membuat kehidpan individu yang bersangkutan penuh dengan makna dan memuaskan. Dan dalam kennyataanya proses-proses motivosional manusia merupakan jantung dari Maslow. Maslow melukiskan kehidupan manusia sebagai mahluk yang tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi manusia, kepuasan itu sifat sementara. Jika suatu kebutuhan telah terpuaskan maka kebutuhan yang muncul kepuasan,begitu seterusnya. Maslow menyusun kebutuhan itu dalam lima tingkat kebutuhan, yaitu:
1.            Kebutuhan-kebutuhan dasar fidiologis
2.            Kebutuhan akan rasa aman
3.            Kebutuhan akan cinta dan memiliki
4.            Kebutuhan akan haaga diri
5.            Kebuthan akan aktualisasi diri
Tipe Kepribadian :
1. Tipe Koleris
Mereka-mereka ini adalah manusia dengan bakat pembawaan sebagai seorang pemimpin (walaupun tidak semuanya jadi pemimpin). Mereka menyukai tantangan dan senang memerintah, penuh pertimbangan, cenderung berpikir negatif, pendendam yang kronik, hidup berdasarkan definisinya tentang hal-hal disekitarnya, dan selalu menilai sesuatu menurut logika. Memang secara umum kepribadian yang satu ini kedengaraanya buruk, tapi mereka sebenarnya adalah pengabdi yang setia kepada persahabatan, peduli dengan keadaan orang lain, punya bakat dalam menyelesaikan masalah dengan kreatif, bergerak dengan rencana dan teriorientasi pada jadwal, dan bisa diandalkan untuk mengemban tanggung jawab.
Cara menaklukkannya :
Kepribadian Koleris tidak suka dikritik, dan sebaliknya sangat suka mengkritik orang lain. Inti sebuah perdebatan bagi mereka adalah kemenangan, bukan kebenaran. Jadi, jika anda terlibat dalam sebuah perdebatan dengan manusia model ini, jangan pernah mengkritik opini mereka. Jika anda tidak setuju, cukup kemukakan opini anda tanpa harus mematahkan argumentasi mereka. Jika anda berhasil menempatkan diri anda pada posisi netral, maka anda sudah memenangkan pertemanan mereka.
2. Tipe Sanguin
Manusia tipe Sanguin adalah mereka-mereka yang humoris, supel, easy going, ekspresif, punya rasa ingin tahu yang besar, dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Dalam pergaulan, mereka tidak kesulitan dalam mencari pertemanan karena pembawaannya yang memang disukai banyak orang, walaupun cenderung menguasai pembicaraan dan sering membesar-besarkan. Tapi kepribadian Sanguin terlalu cepat merasa bosan, termasuk dalam hal pekerjaan. Cepat kehilangan antusiasme, tempramen, egois, dan gampang lupa adalah kekurangan orang-orang bertipe Sanguin. Konon katanya, seseorang dengan kombinasi antara kepribadian Koleris dan Sanguin sangat berpotensi menjadi penguasa/orang yang berhasil.
Cara Menaklukkannya :
Titik kelemahan kepribadian Sanguin adalah pujian. Hampir semua kegiatan yang mereka lakukan didasarkan oleh niat untuk mendapat pujian atau penghargaan dari orang disekitarnya. Baik itu pujian untuk karya-karyanya, hasil kerjanya, atau apapun yang ada pada mereka. Jika anda bisa memberikan penghargaan yang tulus kepada mereka, walaupun dalam bentuk kecil seperti tertawa saat mereka bergurau atau sekedar menjadi pendengar yang baik, anda akan memenangkan hati mereka.
3. Tipe Melankolis
Manusia tipe ini lebih sering menyendiri dan punya perasaan yang sangat peka. Berbakat menjadi musisi (khususnya musik melankolis) karena kepekaannya yang terkadang berlebihan terhadap apapun yang menyangkut perasaan. Tipe manusia ini kurang cepat tanggap kepada hal-hal yang berbau humor sehingga memiliki kesulitan dalam pergaulan yang informal. Selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan membutuhkan persetujuan orang lain sebelum bertindak.
Cara Menaklukkannya :
Manusia Melankolis seperti ini membutuhkan dukungan moral untuk hampir semua keputusan penting yang akan mereka ambil. Tidak sulit untuk memenangkan pertemanan mereka, karena yang mereka butuhkan hanyalah teman yang bisa terus ada disaat mereka sedang membutuhkan dukungan moral (yang sangat sering bila dibandingkan dengan orang-orang lain). Jadilah pendukung mereka, maka mereka akan menjadi “pasukan” anda.
4. Tipe Plegmatis
Kepribadian yang satu ini memang bukan penyediri seperti kepribadian Melankolis. Mereka adalah orang-orang yang senang dan mudah bergaul, namun dalam pergaulannya lebih sering diam dan berada di posisi pendengar. Kepribadian Plegmatis berwatak sabar, cenderung menyembunyikan emosi, dan bijaksana dalam pergaulannya sehingga seringkali menjadi penengah yang baik. Pada dasarnya, mereka adalah kepribadian dengan pembawaan yang bersifat dewasa. Namun mereka cenderung kurang memiliki antusias terhadap perubahan dan kegiatan baru sehingga mereka jugalah manusia-manusia paling membosankan di muka bumi. Mereka tidak cakap ketika diharuskan untuk memimpin sehingga lebih sering menghindari tanggung jawab. Konon katanya, kesabaran dan kebijaksanaan kepribadian ini memang digilai oleh lawan-lawan jenisnya namun mereka tidak dibekali bakat memimpin, atau kasarnya, terlahir untuk jadi bawahan.
Cara Menaklukkannya :
Kepribadian Plegmatis tidak menyukai kepribadian orang lain yang sama pasifnya dengan mereka. Karena mereka lebih senang dipimpin daripada memimpin, yang mereka butuhkan adalah orang-orang yang lebih bisa mendominasi mereka (dengan kadar yang wajar tentunya). Anda tidak perlu membuang tenaga untuk memenangkan hati orang-orang Plegmatis karena mereka lebih senang mendengarkan dan memberikan anda nasehat. Jadikan mereka tempat curhat anda, adalah cari paling mudah memfondasikan pertemanan anda dengan mereka.
Kepribadian manusia terkadang memang jauh lebih kompleks sehingga ada juga yang membagi tipe kepribadian manusia menjadi 20 lebih poin. Tapi 4 poin di atas adalah tipe kepribadian dasar yang pasti dimiliki semua orang.
3.Faktor-faktor Mempengaruhi Kepribadian
M.A.W. Brower berpendapat, bahwa kepribadian adalah corak tingkahlaku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang. Menurut Yinger kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecendrungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi telah dilaluinya. Sedangkan Cuber mengatakan bahwa kepribadian adalah gabungan keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat dari seseorang. Jadi kepribadian merupakan integrasi dari keseluruhan kecendrungan seseorang untuk berperasaan, berkehendak, berpikir, bersikap, dan berbuat sesuai dengan pola perilaku tertentu.
Kalau kita perhatikan, kepribadian individu sangat beragam. Hal ini terjadi karena selain pengaruh sosialisasi ada hal lain yang mempengaruhi pembentukan tersebut yaitu :

   1. Keadaan Fisik
Setiap manusia mempunyai keadaan fisik yang berbeda dari orang lain. Perbedaan fisik anak menimbulkan perbedaan perlakuan dari orang sekitarnya. Anak yang fisiknya lemah cenderung dilindungi secara berlebihan sehingga tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani mencoba hal-hal baru. Bandingkan jika anak secara fisik kuat dan jarang sakit, bagaimana perlakuan yang diterimanya dari orang lain? Hal tersebut mempengaruhi anak dalam membentuk konsep diri dan akhirnya mempengaruhi model kepribadiannya. Keadaan fisik seseorang diwarisi dari ayah dan ibunya. Ketika berada dalam kandungan, perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari ibu dan keadaan kejiwaan ibu. Jika asupan nutrisi dan keadaan kejiwaan ibu baik, anak akan tumbuh baik begitupun sebaliknya. Beberapa penyakit juga diturunkan dari orangtua, seperti diabetes, darah tinggi dan kelainan darah. Menurut penelitian, kemampuan IQ anak pun dipengaruhi oleh IQ orangtua kandungnya.
   2. Lingkungan fisik (geografis)
Lingkungan fisik seperti perbedaan kesuburan tanah dan kekayaan alam akan mempengaruhi kepribadian penduduknya. Menurut penelitian mengenai mereka yang tinggal didaerah tandus, panas dan miskin cenderung lebih keras menghadapi hidup dan tega menghadapi orang lain. Sedangkan lingkungan fisik yang subur menghasilkan kepribadian yang ramah, lebih santai dan terbuka pada orang lain.
   3. Kebudayaan
Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma sosial budaya yang berbeda dari masyarakat lain. Norma sosial budaya ini mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Perbedaan nilai dan norma kebudayaan signifikan terhadap perbedaan kepribadian. Misalnya orang yang berasal dari suku di luar Jawa akan melihat orang Jawa sebagai individu yang halus baik tuturkata maupun gerakannya. Perempuan Jawa pantang berbicara dan tertawa keras. Sedangkan oorang dari sukubangsa Batak seolah-olah selalu berbicara dengan suara lantang.
   4. Pengalaman Kelompok
Melalui pergaulan kelompok seseorang akan menilai dirinya sesuai dengan nilai kelompoknya. Pembentukan kepribadian dipengaruhi nilai kelompok masyarakatnya. Contohnya individu mendapatkan pengalaman dari teman-teman sebaya atau teman sepermainan.
   5. Pengalaman Unik
Perbedaan kepribadian terjadi karena pengalaman yang dialami seseorang itu unik dan tidak ada yang menyamai. Misalnya seorang anak di waktu kecil belajar naik sepeda dan jatuh. Sejak itu ibu selalu melarang jika anak ingin mencoba naik sepeda lagi karena takut anak jatuh. Larangan tersebut mempengaruhi pembentukan kepribadian, menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani mencoba hal-hal baru karena takut gagal.












D. KESIMPULAN
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.
Teori – teori tentang kepribadian :
1. Teori kepribadian psikoanalisa
Tokohnya adalah sigmund freud, freud membagi struktur kepribadian ke dalam tiga komponen yaitu :
a.ID
b. EGO
c. SUPEREGO
2. Teori Kepribadian Behavioristik
3. Teori kepribadian Humanistik
Tipe Kepribadian :
1. Tipe Koleris
2. Tipe Sanguin
3. Tipe Melankolis
4. Tipe Plegmatis
Faktor-faktor Mempengaruhi Kepribadian
1. Keadaan Fisik                                             4. Pengalaman Kelompok
2. Lingkungan fisik (geografis)                       5. Pengalaman Unik
3. Kebudayaan                                                                       


DAFTARPUSTAKA

Musdalifah, Psikologi, Kudus: STAIN Press, 2009
LN Yusuf Syamsu, Psikologi Perkembangan (Anak dan Remaja), Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2000
LN  Yusuf Syamsu dan A. Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2008



[1] Muzdalifah, Psikologi, (Kudus: STAIN Press, 2009), hlm. 201

Tidak ada komentar:

Posting Komentar