KEPRIBADIAN
A.PENDAHULUAN
Kepribadian (personality)
merupakan suatu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran kajian atau
temuan – temuan (hasil praktek penanganan kasus) para ahli. Objek kajian
kepribadian adalah “ Human Behaveor”, perilaku manusia yang pembahasannya
terkait dengan apa,mengapa,dan bagaimana perilaku tersebut. Kepribadian dalam
arti kata filsafat adalah sesuatu yang rasional (dapat berfikir,mempunyai daya
penalaran) dan individual (merupakan kesatuan yang dapat berdiri sendiri, mempunnyai
ciri khas). Kepribadian itu merupakan inti manusia (yaitu bila kita menjawab
pertannyaan dalam falsafat “apakah manusia itu ?”) yang mengatur dan mengawasi
perilaku secara tidak dapat dilihat oleh orang lain yang merupakan pennyebab
utama segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia itu.[1] Untuk
itu pada makalah kami akan membahas tentang apa itu kepribadian, teori – teori
tentang kepribadian dan faktor yang mempengaruhi kepribadian.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang disebut kepribadian
?
2. Bagaimana teori – teori dan
tipe kepribadian itu ?
3 .Apa saja faktor yang
mempengaruhi kepribadian ?
C. PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kepribadian
Kepribadian
dalam arti kata empiris ialah jumlah perilaku yang dapat diamanati
dan yang mempunyai ciri – ciri biologis,psikologis,sosiologis,dan moral yang
khas baginya,yang dapat membedakannya dari kepribadianyang lain.Akan tetapi
harus diingat bahwa jumlah perilaku atau jumlah sifat seseorang tidak sama
dengan kepribadianya yang sebenarnya.Perilaku dan sifat hanya merupakan
manifestasi kepribadian orang itu. Dengan mempelajari perilaku atau sifat –
sifat kepribadian seseorang, maka kita dapat menyelami yang sebenarnya.
Menurut
Woodworth bahwa kepribadian merupakan
“kualitas tingkah laku total individu”.Dashiell mengartikan sebagai “gambaran
total tentang tingkah laku individu yang terorganisasi”. Derlaga Winstead dan Jones (2005) mengartikanya sebagai “sebagai
sistem yang relatif stabil mengenai karakteristik individu yang bersifat
internal, yang berkontribusi terhadap pikiran,perasaan,dan tingkah laku yang
konsisten.
2. Teori – Teori Kepribadian dan Tipe Kepribadian
Diartikan
sebagai model tentang kenyataan yang membantu kita untuk memahami, menjelaskan,
dan mengontrol tentang kenyataan tersebut. Struktur kepribadian
merupakan unsur-unsur atau komponen yang membentuk diri seseorang secara
psikologis. Salah satu contoh struktur kepribadian yang paling tua gagasannya
adalah menurut Sigmund Frued tokoh psikoanalisa. Berdasarkan beberapa penelitian
pada klien yang mengalami masalah kejiwaan ia menyimpulkan bahwa diri manusia
dalam membentuk kepribadianya terdiri atas 3 komponen utama yaitu Das es, das
ich, das Uber Ich istilah lainnya id, ego, super ego. Untuk
memudahkan pemahaman, sering menamakan kalau id artinya nafsu atau
dorongan-dorongan kenikmatan yang harus dipuaskan, bersifat alamiah pada
manusia. Ego sering saya analogikan sebagai kemampuan otak atau akal yang
membimbing manusia untuk mencari jalan keluar terhadap masalah melalui
penalarannya. Super Ego sering saya analogikan sebagai norma, aturan, agama,
norma sosial.
Berikut sebagian teori – teori tentang kepribadian :
1.
Teori
kepribadian psikoanalisa
Tokohnya adalah sigmund freud, freud
membagi struktur kepribadian ke dalam tiga komponen yaitu :
a.ID
Sistem
asli (the true psychicreality ), bersifat subjektif (tidak mengenal dunia
obyektif), yang terdiri dari intink – istink,dan gudangnya (reservoir) energi
psikis yang di gunakan oleh ketiga sisitem kepribadian.
b. EGO
Berkembang
untuk memenuhi kebutuhan id yang terkait dengan duniya nyata. Memperoleh energi
dari id. Mengetahui dunia subjektif dan objektif (dunia nyata).
c. SUPEREGO
Komponen
moral kepribadian, terdiri dari dua subsistem kata hati (yang menghukum tingkah
laku yang salah) dan ego ideal (yang mengganjar tingkah laku yang baik).
2.
Teori
Kepribadian Behavioristik
B. Skinner adalah salah satu tokoh aliran Behavioristik. Stdi
kepribadian melihat pengujian yang sistematis dan pasti ada sejarah hidup atau
pengalaman belajar latar genetik atau faktor bawaan yang khas dari individu.
Menurut Skinner, individu adalah organisme yang memperoleh perebendaraan
tingkah lakunya melalui belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku,
melainkan tempat kedudukan dimana faktor – faktor lingkungan dan bawaan yang
secara khas secara bersama – sama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang khas
pula dari individu tersebut.
3.
Teori
kepribadian Humanistik
Menurut Maslow
sebagai toko Humanistik mengatakan bahwa bannyak tingkah laku manusia bisa
diterangakan dengan memperhatikan tedensi individu untuk mencapai tujuan-
tujuan personal yang membuat kehidpan individu yang bersangkutan penuh dengan
makna dan memuaskan. Dan dalam kennyataanya proses-proses motivosional manusia
merupakan jantung dari Maslow. Maslow melukiskan kehidupan manusia sebagai
mahluk yang tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi manusia,
kepuasan itu sifat sementara. Jika suatu kebutuhan telah terpuaskan maka
kebutuhan yang muncul kepuasan,begitu seterusnya. Maslow menyusun kebutuhan itu
dalam lima tingkat kebutuhan, yaitu:
1.
Kebutuhan-kebutuhan dasar fidiologis
2.
Kebutuhan akan rasa aman
3.
Kebutuhan akan cinta dan memiliki
4.
Kebutuhan akan haaga diri
5.
Kebuthan akan aktualisasi diri
Tipe Kepribadian :
1. Tipe Koleris
1. Tipe Koleris
Mereka-mereka ini adalah
manusia dengan bakat pembawaan sebagai seorang pemimpin (walaupun tidak
semuanya jadi pemimpin). Mereka menyukai tantangan dan senang memerintah, penuh
pertimbangan, cenderung berpikir negatif, pendendam yang kronik, hidup
berdasarkan definisinya tentang hal-hal disekitarnya, dan selalu menilai
sesuatu menurut logika. Memang secara umum kepribadian yang satu ini
kedengaraanya buruk, tapi mereka sebenarnya adalah pengabdi yang setia kepada
persahabatan, peduli dengan keadaan orang lain, punya bakat dalam menyelesaikan
masalah dengan kreatif, bergerak dengan rencana dan teriorientasi pada jadwal,
dan bisa diandalkan untuk mengemban tanggung jawab.
Cara menaklukkannya :
Cara menaklukkannya :
Kepribadian Koleris tidak
suka dikritik, dan sebaliknya sangat suka mengkritik orang lain. Inti sebuah
perdebatan bagi mereka adalah kemenangan, bukan kebenaran. Jadi, jika anda
terlibat dalam sebuah perdebatan dengan manusia model ini, jangan pernah
mengkritik opini mereka. Jika anda tidak setuju, cukup kemukakan opini anda
tanpa harus mematahkan argumentasi mereka. Jika anda berhasil menempatkan diri
anda pada posisi netral, maka anda sudah memenangkan pertemanan mereka.
2. Tipe Sanguin
2. Tipe Sanguin
Manusia tipe Sanguin adalah
mereka-mereka yang humoris, supel, easy going, ekspresif, punya rasa ingin tahu
yang besar, dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Dalam pergaulan, mereka
tidak kesulitan dalam mencari pertemanan karena pembawaannya yang memang
disukai banyak orang, walaupun cenderung menguasai pembicaraan dan sering
membesar-besarkan. Tapi kepribadian Sanguin terlalu cepat merasa bosan,
termasuk dalam hal pekerjaan. Cepat kehilangan antusiasme, tempramen, egois,
dan gampang lupa adalah kekurangan orang-orang bertipe Sanguin. Konon katanya,
seseorang dengan kombinasi antara kepribadian Koleris dan Sanguin sangat
berpotensi menjadi penguasa/orang yang berhasil.
Cara Menaklukkannya :
Cara Menaklukkannya :
Titik kelemahan kepribadian
Sanguin adalah pujian. Hampir semua kegiatan yang mereka lakukan didasarkan
oleh niat untuk mendapat pujian atau penghargaan dari orang disekitarnya. Baik
itu pujian untuk karya-karyanya, hasil kerjanya, atau apapun yang ada pada
mereka. Jika anda bisa memberikan penghargaan yang tulus kepada mereka,
walaupun dalam bentuk kecil seperti tertawa saat mereka bergurau atau sekedar
menjadi pendengar yang baik, anda akan memenangkan hati mereka.
3. Tipe Melankolis
3. Tipe Melankolis
Manusia tipe ini lebih
sering menyendiri dan punya perasaan yang sangat peka. Berbakat menjadi musisi
(khususnya musik melankolis) karena kepekaannya yang terkadang berlebihan
terhadap apapun yang menyangkut perasaan. Tipe manusia ini kurang cepat tanggap
kepada hal-hal yang berbau humor sehingga memiliki kesulitan dalam pergaulan
yang informal. Selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan membutuhkan
persetujuan orang lain sebelum bertindak.
Cara Menaklukkannya :
Cara Menaklukkannya :
Manusia Melankolis seperti
ini membutuhkan dukungan moral untuk hampir semua keputusan penting yang akan
mereka ambil. Tidak sulit untuk memenangkan pertemanan mereka, karena yang
mereka butuhkan hanyalah teman yang bisa terus ada disaat mereka sedang
membutuhkan dukungan moral (yang sangat sering bila dibandingkan dengan
orang-orang lain). Jadilah pendukung mereka, maka mereka akan menjadi “pasukan”
anda.
4. Tipe Plegmatis
4. Tipe Plegmatis
Kepribadian yang satu ini
memang bukan penyediri seperti kepribadian Melankolis. Mereka adalah
orang-orang yang senang dan mudah bergaul, namun dalam pergaulannya lebih
sering diam dan berada di posisi pendengar. Kepribadian Plegmatis berwatak
sabar, cenderung menyembunyikan emosi, dan bijaksana dalam pergaulannya sehingga
seringkali menjadi penengah yang baik. Pada dasarnya, mereka adalah kepribadian
dengan pembawaan yang bersifat dewasa. Namun mereka cenderung kurang memiliki
antusias terhadap perubahan dan kegiatan baru sehingga mereka jugalah
manusia-manusia paling membosankan di muka bumi. Mereka tidak cakap ketika
diharuskan untuk memimpin sehingga lebih sering menghindari tanggung jawab.
Konon katanya, kesabaran dan kebijaksanaan kepribadian ini memang digilai oleh
lawan-lawan jenisnya namun mereka tidak dibekali bakat memimpin, atau kasarnya,
terlahir untuk jadi bawahan.
Cara Menaklukkannya :
Cara Menaklukkannya :
Kepribadian Plegmatis tidak
menyukai kepribadian orang lain yang sama pasifnya dengan mereka. Karena mereka
lebih senang dipimpin daripada memimpin, yang mereka butuhkan adalah
orang-orang yang lebih bisa mendominasi mereka (dengan kadar yang wajar
tentunya). Anda tidak perlu membuang tenaga untuk memenangkan hati orang-orang
Plegmatis karena mereka lebih senang mendengarkan dan memberikan anda nasehat.
Jadikan mereka tempat curhat anda, adalah cari paling mudah memfondasikan
pertemanan anda dengan mereka.
Kepribadian manusia
terkadang memang jauh lebih kompleks sehingga ada juga yang membagi tipe
kepribadian manusia menjadi 20 lebih poin. Tapi 4 poin di atas adalah tipe
kepribadian dasar yang pasti dimiliki semua orang.
3.Faktor-faktor Mempengaruhi Kepribadian
M.A.W. Brower berpendapat, bahwa
kepribadian adalah corak tingkahlaku sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang. Menurut Yinger
kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem
kecendrungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi telah
dilaluinya. Sedangkan Cuber mengatakan bahwa kepribadian adalah gabungan
keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat dari seseorang. Jadi
kepribadian merupakan integrasi dari keseluruhan kecendrungan seseorang untuk
berperasaan, berkehendak, berpikir, bersikap, dan berbuat sesuai dengan pola
perilaku tertentu.
Kalau kita perhatikan, kepribadian individu sangat beragam.
Hal ini terjadi karena selain pengaruh sosialisasi ada hal lain yang
mempengaruhi pembentukan tersebut yaitu :
1. Keadaan Fisik
Setiap
manusia mempunyai keadaan fisik yang berbeda dari orang lain. Perbedaan fisik
anak menimbulkan perbedaan perlakuan dari orang sekitarnya. Anak yang fisiknya
lemah cenderung dilindungi secara berlebihan sehingga tumbuh menjadi pribadi
yang tidak berani mencoba hal-hal baru. Bandingkan jika anak secara fisik kuat
dan jarang sakit, bagaimana perlakuan yang diterimanya dari orang lain? Hal
tersebut mempengaruhi anak dalam membentuk konsep diri dan akhirnya
mempengaruhi model kepribadiannya. Keadaan fisik seseorang diwarisi dari ayah
dan ibunya. Ketika berada dalam kandungan, perkembangan individu sangat
dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari ibu dan keadaan kejiwaan ibu. Jika asupan
nutrisi dan keadaan kejiwaan ibu baik, anak akan tumbuh baik begitupun
sebaliknya. Beberapa penyakit juga diturunkan dari orangtua, seperti diabetes,
darah tinggi dan kelainan darah. Menurut penelitian, kemampuan IQ anak pun
dipengaruhi oleh IQ orangtua kandungnya.
2. Lingkungan fisik (geografis)
2. Lingkungan fisik (geografis)
Lingkungan
fisik seperti perbedaan kesuburan tanah dan kekayaan alam akan mempengaruhi
kepribadian penduduknya. Menurut penelitian mengenai mereka yang tinggal
didaerah tandus, panas dan miskin cenderung lebih keras menghadapi hidup dan
tega menghadapi orang lain. Sedangkan lingkungan fisik yang subur menghasilkan
kepribadian yang ramah, lebih santai dan terbuka pada orang lain.
3. Kebudayaan
3. Kebudayaan
Setiap
kebudayaan menyediakan seperangkat norma sosial budaya yang berbeda dari
masyarakat lain. Norma sosial budaya ini mempengaruhi pembentukan kepribadian
seseorang. Perbedaan nilai dan norma kebudayaan signifikan terhadap perbedaan
kepribadian. Misalnya orang yang berasal dari suku di luar Jawa akan melihat
orang Jawa sebagai individu yang halus baik tuturkata maupun gerakannya.
Perempuan Jawa pantang berbicara dan tertawa keras. Sedangkan oorang dari
sukubangsa Batak seolah-olah selalu berbicara dengan suara lantang.
4. Pengalaman Kelompok
4. Pengalaman Kelompok
Melalui
pergaulan kelompok seseorang akan menilai dirinya sesuai dengan nilai
kelompoknya. Pembentukan kepribadian dipengaruhi nilai kelompok masyarakatnya.
Contohnya individu mendapatkan pengalaman dari teman-teman sebaya atau teman
sepermainan.
5. Pengalaman Unik
5. Pengalaman Unik
Perbedaan
kepribadian terjadi karena pengalaman yang dialami seseorang itu unik dan tidak
ada yang menyamai. Misalnya seorang anak di waktu kecil belajar naik sepeda dan
jatuh. Sejak itu ibu selalu melarang jika anak ingin mencoba naik sepeda lagi
karena takut anak jatuh. Larangan tersebut mempengaruhi pembentukan
kepribadian, menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani mencoba
hal-hal baru karena takut gagal.
D. KESIMPULAN
Kepribadian
adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya
dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan
baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan
kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut
bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan
mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang
dan mantap kepribadiannya.
Teori – teori tentang kepribadian :
1. Teori
kepribadian psikoanalisa
Tokohnya adalah sigmund freud, freud
membagi struktur kepribadian ke dalam tiga komponen yaitu :
a.ID
b. EGO
c. SUPEREGO
2. Teori
Kepribadian Behavioristik
3. Teori kepribadian
Humanistik
Tipe Kepribadian :
1. Tipe Koleris
1. Tipe Koleris
2. Tipe Sanguin
3. Tipe Melankolis
4. Tipe Plegmatis
4. Tipe Plegmatis
Faktor-faktor Mempengaruhi Kepribadian
1. Keadaan Fisik 4.
Pengalaman Kelompok
2. Lingkungan
fisik (geografis) 5.
Pengalaman Unik
3. Kebudayaan
DAFTARPUSTAKA
Musdalifah, Psikologi, Kudus:
STAIN Press, 2009
LN Yusuf Syamsu, Psikologi
Perkembangan (Anak dan Remaja), Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2000
LN Yusuf Syamsu dan A. Juntika
Nurihsan, Teori Kepribadian Bandung:
PT REMAJA ROSDA KARYA, 2008